Protokol Jaringan TCP/IP II



Protokol Jaringan TCP/IP II (IP Class, Subnet Mask)



Protokol Jaringan TCP/IP

Protokol Jaringan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju.

IP Class

Hasil gambar untuk gambar IP Class
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1 dan terdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat dari jaringan dan host ID menentukan dari peralatan jaringan. IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce computer. Jika suatu computer memiliki lebih dari satu interface maka kita harus member dua IP address untuk computer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya. 

Sejarah IP Address
1969 - 1989 IMP (Interface Message Processor)
IP yang pertama kali berkembang saat itu disebut Interface Message Processor yang berkembang pada awal tahun 1969 dan mulai punah pada tahun 1989. Dalam Project ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) untuk mengkoneksikan para peserta project ke dalam project ARPANET, mereka menggunakan IMP atau Interface Message Processor. IMP ini digunakan sebagai pengalamatan dari komputer yang terkoneksi. IMP ini di gunakan mulai tahun 1969 - 1989, kurang lebih selama 2 dasawarsa sistem IMP di gunakan sebelum akhirnya di gantikan oleh IP Address Versi 4. IMP ini terdokumentasi di RFC 1 (request for command). 
IMP ini memiliki kapasitas 5 bit address.

1977-1979 
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara meluas pada TCP/IP yang modern.

1951 - sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.
IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja dilewati untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan, namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.

1955 - sekarang dan masa yang akan datang
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum akan habis (lebay sedikit J). Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.
Di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).

Sistem pengalamatan IP terbagi menjadi 2, yaitu :
  1. IP versi 4 (IPv4)
  2. IP versi 6 (IPv6)
IP versi 4 (IPv4)
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas - kelas IP Address
  • Kelas A : Digunakan untuk jaringan yang sangat besar
  • Kelas B : Digunakan untuk jaringan yang ukurannya medium
  • Kelas C : Digunakan untuk jaringan yang ukurannya kecil
  • Kelas D : Digunakan untuk IP Multicasting
  • Kelas E : Dicadangkan untuk penggunaan eksperimen
1. Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

2. Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

3. Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

4. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat MulticastIPv4.

5. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Jenis - jenis alamat IP lain dalam IPv4 :
  1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
IP versi 6 (IPv6)
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoretis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.

Format Alamat
Dalam IP versi 6 (IPv6) alamat 128 bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16 bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan hexadesimal berukuran 4 digit. Setiap blok bilangan hexadesimal akan dipisah dengan format titik dua (:). Contoh alamat IP versi 6 (IPv6) dalam bentuk biner, yaitu :

00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010

Jenis - jenis alamat lain dalam IP versi 6 (IPv6)
  • Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
  • Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
  • Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.

Subnet Mask
Hasil gambar untuk gambar subnet mask




Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka perduaan (binary) 32 bit yang digunakan untuk membedakan ID jaringan (network ID) dengan ID induk, yakni: menunjukkan letak suatu induk, entah berada di jaringan setempat atau di jaringan luar. Perlu diketahui bahwa, subneting hanya dapat dilakukan pada IP Address kelas A, kelas B, dan kelas C saja. Subneting dapat kita umpamakan seperti sebuah analogi jalan. Misalkan, Jalan Cempaka terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dan rumah 08 adalah ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah yang berada di Jalan Cempaka tersebut. Kemudian, ketika rumah itu semakin banyak, maka hal ini tentu akan menimbulkan kemacetan dan berbagai hal buruk merepotkan lainnya. Maka dari itu, diterapkan sebuah alternatif yaitu rumah - rumah tersebut akan dipecah ke dalam beberapa gang dan diurutkan dengan nomor. Setiap gang akan memiliki Ketua RT masing - masing. Alternatif ini tentu akan dapat memecah kemacetan yang terjadi dan juga memperlancar proses transportasi. Cara kerja subnetting pun mirip dengan analogi jalan yang telah dijelaskan sebelumnya. Seperti Network Address (ibaratnya nama jalan) dan Host Address (nomor rumah) dan Broadcast Address (Ketua RT), yang bertugas mengirimkan pesan ke semua host yang terdapat di network tersebut.

Kelas alamat : Kelas A
  • Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
  • Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0

Kelas alamat : Kelas B
  • Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
  • Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0

Kelas alamat : Kelas C
  • Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
  • Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0

Komentar

Postingan Populer